Selamat Hari Buku Nasional, readers!
Pertama-tama, aku akan ‘memamerkan’ buku-buku karya penulis Indonesia-ku. Beberapa ada yang masih dipinjam teman, jadi foto ini ‘hanya’ seadanya di rak buku.
Beneran, saat ‘ditantang’ oleh Div. Event BBI untuk ‘memfoto’ semua koleksi buku dengan penulis Indonesia. Aku tuh cukup ‘ngehh’ ya (butuh pengorbanan berat buat ngeluarin semua buku), tapi ya, berhubung karena hari ini cuma setahun sekali…
Jadi ya, saat ‘proses’ membongkar buku (yang dari kapan kali), aku kembali teringat buku yang bener-bener Novel (dulu lebih prefer komik daripada novel), aku ‘menemukan’ novel pertama (mungkin kedua?) yang aku beli: Hate You Love You (Btw, novel pertama yang aku punya tuh Circle Love oleh Monica Petra. Hanya saja, Circle of Love bukan novel pertama yang aku baca (loh kok bisa?) Nah ya, aku punya relasi yang hobi baca, jadi ya aku pinjem aja dari dia. HA HA.
Udah buruk rupa kan? Iya, udah lama juga.
Setiap pembaca pasti mempunyai penulis favorit, begitupula dengan aku. Aku memiliki ‘banyak’ sekali penulis favorit. Baik itu ‘hanya’ sekadar ‘suka’ atau ‘suka banget’.
Dahlian, salah satu penulis ‘favorit’-ku. Banyak pembaca yang ‘beropini’ bahwa karya Dahlian sedikit dramatis. Memang benar, kadang aku ngerasa kalau buku penulis ini ‘fiksi banget’. Konfliknya pun sering kita temukan di FTV atau drama (?) dengan jalan cerita yang hampir sama tapi berbeda. Hanya saja, mungkin yang ‘beginian’ itu aku banget. Sejauh ini aku menyukai karya-karya penulis ini. Meskipun ‘sedikit’ menyesal untuk Casablanca.
Orizuka. Sebenarnya aku tidak terlalu menyukai teenlit (kebanyakan buku Orizuka bergenre teenlit). Maka dari itu, sebagai penggemar Orizuka, aku kira buku Orizuka yang aku punya masih tergolong sedikit dibandingkan dengan yang lain. Secara tuh, Orizuka sudah menelurkan 20 buku.
Christian Simamora, penulis favorit dikarenakan ‘ide cerita’ yang selalu ‘cocok’ di aku. Konflik yang tidak begitu sensitif tapi bikin tegang. J-Boyfriend yang ‘digambarkan’ HOT semua. Sayangnya cuma fiksi. :(. By the way, buku penulis ini yang paling laku. Selalu dipinjem. Dari tangan ke tangan. Hilang. Berakhir tinggal 2. Buku yang lain: Pillow Talk dan Good Fight yang bahkan belum sempat di buat Review 😦
Windry Ramadhina, penulis favorit dikarenakan ‘gaya penulisan’ yang mellow, bikin pembaca selalu ‘terbuai’ dengan cerita yang ditawarkan. Meskipun konflik dan jalan cerita yang biasa-biasa saja. Minus Interlude yang keberadaannya masih ditangan teman 😀
Sebenernya agak malu sih, ngepost foto yang ini. Dikarenakan aku selalu ‘berkoar-koar’ dimanapun tentang Ilana Tan yang menjadi penulis favorit aku. Dan nyatanya… meskipun aku sudah membaca ‘semua’ karya Ilana Tan (beneran nih, termasuk kumcer yang dikit pake banget Autumn Once More, minus Seasons to Remember ya karena bukan Novel). Aku kenal Ilana Tan pun karena temanku yang berkoar-koar tentang Seasons Series dan end-up aku membaca novel itu dan ketagihan lalu membaca Sunshine Becomes You. Dan yah… semua pinjeman dari temen :D. Tidak lupa karya Karla M. Nashar, Love Hate & Hocus-Pocus. Sampai sekarang belum baca lagi karya yang lain dari penulis yang sama 😦
Winna Efendi! Penulis lokal favoritku karena ‘gaya penulisannya’ (selain Windry Ramadhina, tentunya!). Meskipun penulis ini selalu mengangkat tema tentang ‘persahabatan’, plot dan konfliknya selalu berbeda (kadang ada yang sama, sih). Tapi sempet ‘impressed’ sama Happily Ever After. Menggabungkan tentang keluarga, cinta, dan persahabatan sekaligus! Sweet!
Lexie Xu, penulis favorit lokal dengan genre yang berbeda! Bukan romance tapi thiller (?) Eh, thiller bukan sih? Tapi belakangan jadi suka penulis lain sih. Contohnya Eve Shi dengan Aku Tahu Kamu Hantu dan Ruwi Meita dengan buku ‘detektif’ (?) Misteri Patung Garam. Tidak lupa Gerbang Dialog Danur yang lupa di-foto perbesar (lihat ditumpukan ya!)
Glam Girls Series! (Eh, series bukan sih?) Nah, lupakan. Membaca buku ini ‘terasa’ nonton gossip girl yah. Tapi yang versi Indonesia tentunya! Minus 18 content tentunya!
Buku-buku yang dibeli karena ’embel-embel’ pemenang maupun naskah pilihan. (minus People Like Us)
Christina Juzwar. Sampai Lupa. Sebenarnya aku tidak begitu memfavoritkan penulis ini sih. Hanya saja, jika dilihat dari kedua buku yang aku punya (maafkan gambar yang salah posisi), cukup berbeda ‘genre’nya antara Let Me Kiss You dan Seoul, I Miss You. LMKY (kayaknya) sudah masuk adult. Sedangkan Seoul, I Miss You yang masih Young Adult (?) atau malahan teenlit?
Buku dengan judul panjang yang aku miliki.
Setelah aku ‘membeberkan’ buku-buku lokal yang aku punya. Sekali lagi, aku ingin mengucapkan: Selamat Hari Buku Nasional!
Kita tahu bahwa ‘semangat’ baca bangsa Indonesia kalah jauh dengan negara-negara luar. Perpustakaan semakin sepi. Apalagi perpustakan sekolahku! Sampai ditutup malahan!
Membaca sangat penting. Dengan membaca, kita bisa mengenal dunia.
Anyone who says they have only one life to live must not know how to read a book- Unknown
Dunia perbukuan di Indonesia memang makin berkembang. Hanya saja, yang kita inginkan adalah generasi muda yang juga ‘berkembang’ dalam rangka ‘kegemaran’ mereka terhadap membaca. Generasi kita saat ini lebih prefer ‘game’ daripada ‘baca’. Dan itu bukanlah sesuatu yang harus dibanggakan. Bagaimana cara untuk mengatasi hal itu? Tanamkan ‘kesadaran’ pada diri masing-masing! Membaca buku dan meraih ilmu!
Banyak sekali penerbit lokal yang ‘menerbitkan’ buku-buku karya penulis lokal. Tidak jarang juga penerbit lokal malah ‘menerjemahkan’ karya penulis asing. Banyak sekali karya penulis asing yang go internasional, diterjemahkan ke berbagai bahasa. Jika dibandingkan dengan karya penulis Indonesia, tentu kalah telak. Karya penulis Indonesia yang diterjemahkan ke bahasa lain masih cenderung sedikit. Saran saya adalah, mari kita sama-sama membaca, menulis. Membuktikan bahwa sastra Indonesia tidak kalah dengan karya penulis asing!