[Book Review] Kode Untuk Republik

26789908

Judul: Kode Untuk Republik
Penulis: Pratama D. Persadha
Penerbit: PT Marawa Tiga Warna
Terbit: Juli 2015
Tebal: 237 hlm. 
ISBN: 978-602-72773-0-4

Belanda menyerang Magoewo dan Yogyakarta jatuh.  Kantor  Dinas Kode yang berada di Jalan Batanawarsa 32 ikut sibuk. Sebagai bagian dari pelaksanaan Perintah Siasat No. 1/1948 mengenai langkah-langkah bumi hangus, maka Kepala Dinas Kode dr. Roebiono Kertopati memerintahkan agar semua dokumen rahasia dibakar. Saat pasukan Belanda sampai di jembatan Gondolajoe, aksi cepat juga dilakukan oleh Kapten Santoso, Kepala Bagian Pendidikan Dinas Kode. Ia memberi pentunjuk yang dapat digunakan oleh para CDO (code officer) atau perwira sandi (sandiman) saat akan meninggalkan Yogya. Sejak saat itu, 19 Desember 1948, semua informasi rahasia akan dijalankan oleh para perwira sandi dari sebuah rumah di desa Dekso, tepi barat Kali Progo di kaki bukit Menoreh.

Di Bukittinggi, sebelum Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) terbentuk, lapangan Udara Gadut sudah terlebih dahulu diserang Belanda. Satu hari sebelumnya radio transmiter untuk menerima dan mengirimkan kode telah dipindahkan ke lapangan udara Piobang. Seiring pembentukan PDRI, maka petugas radio dan CDO Dinas Kode ikut berpindah-pindah di rimba raya Sumatera Barat. Setelah hubungan radio dengan Jawa terbangun, maka nasib Republik akan ditentukan oleh kode-kode yang dikirimkan dari kantong gerilya di Jawa, diteruskan oleh PDRI di Sumatera hingga menjadi alat diplomasi bagi para perwakilan Republik Indonesia di luar negeri

REVIEW:

Kriptografi sebagai upaya untuk menyembunyikan pesan telah diterapkan oleh berbagai peradaban, mulai dari peradaban Mesir, Tiongkok, India, Mesopotamia hingga Romawi.

Seperti yang dikatakan judulnya, Kode Untuk Republik, buku ini membahas segala seluk beluk tentang kode. Ilmu yang mempelajari tentang kode dan peranan kode/ sandi di masa Perang Kemerdekaan dan peranannya bagi hidup. 

Membaca buku ini membuatku menjadi sangat paham akan seluk beluk dunia Kriptografi. Bagi yang belum mengetahui, Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari tentang sandi ata

u kode. Lalu, ilmu untuk memecahkan kode dan sandi tersebut dinamakan Kriptanalisis.

Penulis benar-benar sangat matang dalam penulisan buku ini, setidaknya begitu menurutku. Sebelum pembaca diajak untuk mengetahui tentang ‘Peranan Sandi Negara di Perang Kemerdekaan’, penulis terlebih dahulu mengajak pembaca untuk mengerti akan Sandi, Sejarah terbentuknya, dan peranannya. Karena itu, penulis membagikannya pada beberapa bagian. Sebagai bagian awal, tentunya penulis menuliskan tentang Memahami Kriptografi dan Sejarah Peradaban Dunia dengan Kriptografi, lalu pada dua bagian akhir, penulis menuliskan tentang intinya, Peran Penting Dinas Kode Di Masa Genting Republik.

Sebenarnya, mereview buku nonfiksi tergolong sulit. Aku pikir, itu semua karena ‘fakta’ yang dituangkan dalam buku.
Jujur saja, aku tahu bahwa ‘selera’ orang selalu berbeda. Hanya saja, aku sangat menyarakan ‘bagi’ kalian semua yang menyukai sejarah. Bukan tipe sejarah yang diajarkan di sekolah. Tapi, sejarah dunia, sejarah yang nggak ‘hadir’ di dalam buku pelajaran. Sebagai contoh, penulis menggambarkan cukup detail tentang ‘bom atom’ yang diledakkan di Kota Hirosima dan Nagasaki. Sejauh ini, buku pelajaran (mungkin ada beberapa yang menyebutkan.) tidak menyebutkan ‘waktu’ pasti dari bom yang diledakkan. Tapi, pada buku ini, kita akan mengetahui bahwa bom di Kota Hirosima dijatuhkan pada pukul 08.00 disusul oleh Kota Nagasaki 2 hari kemudian pada pukul 11.00.

Overall, aku sangat menyukai buku ini. Sebenarnya agak ‘melenceng’ dari ekspetasi semula. Aku pikir, buku ini akan membosankan (berhubung ‘minat’ terhadap buku non-fiksi itu kecil). Lalu, aku menemukan bahwa diriku sangat tertarik dengan buku ini. Aku kira hal tersebut karena aku menyukai sejarah. Sejarah Dunia.
Melalui buku ini, aku mengetahui hal-hal yang tidak diajarkan disekolah. Hal-hal yang mungkin masih banyak tidak diketahui orang-orang.
Aku sangat merekomendasikan buku ini kepada seluruh rakyat Indonesia! Karena, aku rasa setiap orang berhak mengenal dan mengetahui lebih jauh tentang Kriptografi!
Jujur saja, buku ini tidak begitu terkenal (jadi sedih!) Tapi, aku harap, kedepannya rakyat akan lebih ‘semangat’ dalam membaca buku dan menambah wawasan, bukan cuma bisa main gadget 😀 Hehe..