Judul: I Remember You
Penulis: Stephanie Zen
Penerbit: GagasMedia
Terbit: 2015
Tebal: 330 hlm.
ISBN: 9797808289
Harga: IDR56
Kau datang meminta sisa rasa yang ada. Meraih tanganku, menatapku dengan isyarat cinta tulus; berjanji bahwa ini akan selamanya. Tak ada alasanku untuk menolaknya. Namun, apakah kata-kata masih bisa kujadikan pegangan?
Dea tak pernah menyangka sebuah pekerjaan paruh waktu dapat menjungkirbalikkan hidupnya. Membuatnya tak mampu lagi menerka apa warna masa depan—bahkan ketika seseorang meyakinkan ia masih bisa memiliki segala warna yang ia suka.
Aurelie selalu mampu menemukan keping puzzle yang hilang dalam pekerjaannya. Sayangnya, ia takut untuk tahu apa keping yang hilang dalam hidupnya. Suatu hari, seorang pria dengan senyum meneduhkan membawakannya cinta. Namun, sebuah alasan membuat Aurelie tak pernah lagi percaya bahwa cinta itu nyata—bahkan ada.
Dea dan Aurelie mencoba pelan-pelan membangun rasa percaya yang pernah porak-poranda. Selalu waspada karena tahu bahwa bangunan itu masih rapuh. Namun, selalu saja ada waktu kita tak waspada sepenuhnya, salah satunya ketika jatuh cinta.
REVIEW:
Pretending to be friends with the one you love is like breathing underwater. You can’t hold it too long because if you do, you won’t make it alive.
Ini adalah kali pertama aku membaca karya Stephanie Zen. Dan, ya! Aku menyukai buku ini!
Ugh, sebenarnya aku kurang ‘sreg‘ ya sama covernya. Aku merasa kalau covernya ‘kelewat’ simpel. Cuma tulisan I Remember You + rose dan ribbon. Pemilihan warna cover latarnya juga agak gak cocok kalau digandengkan dengan font nama penulis dan quote pada halaman judul. Aku rasa, jikalau warnanya orange pastel bakal lebih cocok kali ya? Hehe xD
Kembali ke topik utama!
Penulis memberikan surprise yang luar biasa! Aku tidak akan menyebutkan secara detail surprise apa yang penulis berikan. Hal tersebut dikarenakan spoiler yang akan tumpah-ruah 😀
Penulis menuliskan buku ini dari sudut pandang orang pertama bergantian. Bab pertama diceritakan dari sudut pandang Dea, bab kedua diceritakan dari sudut pandang Aurelie. Bergantian setiap babnya.
Cerita yang dituturkan berlatarkan singapura. Dan, aku menyukai cara penulis menggambarkan setiap detail-detailnya. Bukan hanya akan latar tempatnya, Singapura, tetapi juga ‘cara kerja’ sang tokoh.
Fyi, pekerjaan pemeran utamanya adalah seorang dresser untuk TVC dan paruh waktu fashion show. TVC itu merupakan iklan. Jadi setiap model yang akan tampil di iklan bakal di ‘rias’ dulu oleh penata rias dan ‘busana’nya diatur oleh dresser.
Pada awalnya, aku berinisiatif untuk ‘memberikan’ sedikit cuplikan cerita. Tapi, aku merasa ‘cerita’ yang dimuat dalam buku ini ‘bergandengan’ semua. Gimana ya, ‘surprise’nya bakal langsung ‘ketahuan’ kalau aku ‘memberitakan’ sedikit isi cerita. So, aku juga rasa kalau ‘sinopsis’ diatas sudah cukup bikin pembaca penasaran, bener nggak?
Unfortunately, buku ini cuma buku pinjaman. Ugh, merasa ‘sedikit’ bersalah karena baru membaca buku karya penulis ini sekarang.
Jujur ya, aku gak ‘menerka’ apa-apa akan alur dari cerita ini. Sampai-sampai, pada bab lewat pertengahan–mau ke akhir, aku mulai menerka-nerka. Mungkin gak ya?
Ugh! Tebakanku bener meskipun super telat! xD
Overall, i love this book! Especially the storyline. Yes, Stephanie Zen has succesfully amazed me by her writing’s style! Looking forward to read her another books!