[Book Review] Insomnia

24721896

Penulis: Flazia
Penerbit: Grasindo
Terbit: Januari 2015
Tebal: 208 hlm.
ISBN: 9786022518587
SHIN YUN-HEE
Aku seorang playgirl dan pernah terlibat dalam tragedi Sunday Affair. Hanya saja, aku tidak tahu kalau kesalahanku akan menjadi separah ini.
“Karena sikap cerobohmu itu, kau jadi dililit kesulitan ‘kan, Nona Shin?” Nyonya Kim tertawa sebentar sambil memandangku jijik, “Atau bahkan, tidak akan ada pria yang bersedia menikahi gadis jahat sepertimu! Dan…”
“Chagi!” panggil seseorang.
Tanganku terkepal menahan marah—tapi tiba-tiba aku merasa sebuah tangan hangat menelusup ke sela-sela jariku dan meluluhkan kepalan tanganku barusan.
“Yun-Hee~ya, kau tidak dengar aku memanggilmu? Kita harus—”
“J-Jeong-Tae~ssi?” panggil Nyonya Kim terbata.
***
KANG JEONG-TAE
Aku seorang playboy dan terlibat dalam Sunday Affair di sisi lain kafe, di hari yang sama ketika kejadian itu juga menimpa Yun-Hee—teman SMU-ku.
“K-Kau tidak mungkin adalah kekasih Nona Shin kan, Jeong-Tae~ssi?” tanya Nyonya Kim menuntut, wajahnya pucat.
“Dengan segala hormat, maaf telah mengecewakan Anda, Nyonya. Tapi Yun-Hee memang kekasih saya,” jawabku berbohong.
“T-Tapi apa kau tidak tahu, Jeong-Tae~ssi? Semua orang tahu dia terlibat Sunday Affair di Caffèst beberapa bulan lalu! Dia berselingkuh di depan umum dan membuat kekacauan yang memalukan di sana!”
Dan parahnya, perselingkuhanku juga terungkap di sana. Aku dan Yun-Hee bernasib sama, karena itu aku harus segera menyelamatkan gadis ini sekarang juga.

REVIEW:

Jeong Tae dan Yun Hee merupakan teman lama. Teman SMA yang bertemu kembali dalam tragedi Sunday Affair di sebuah kafe di Seoul.
Mereka berdua bertemu di situasi yang mencanggungkan. Sama-sama kepergok selingkuh oleh pasangan masing-masing. Karena tragedi Sunday Affair, Jeong Tae memutuskan untuk ‘berhenti’ dan ‘bertobat’ untuk menjadi Playboy. Jong Tae memiliki Golongan Darah A, dan seorang A merupakan orang yang setia, lalu kenapa Jong Tae menjadi Playboy?
Di sisi lain, bertemu dengan Yun Hee di tragedi Sunday Affair membuat Jong Tae teringat kembali pada masa SMA mereka. Kala itu, Jeong Tae pernah menyukai Yun Hee dan kemudian menembak Yun Hee, tentu saja Yun Hee menolaknya. Menolak Jeong Tae dengan alasan yang sangat tidak masuk akal: Orang dengan golongan darah A dan B itu tidak cocok.
      “Jika kau memilih masa lalumu, aku tidak akan pernah menjadi masa depanmu, Jeong Tae. Sekalipun kau bilang bahwa kau menyukaiku berkali-kali setelah ini atau besok,” ucapku tegas. Sudah cukup. Ji-Hye tidak boleh dibebani dengan pria yang belum melupakannya sejak lama.
Bagaimana bisa orang mencintai orang yang sama dua kali? Tanyakan pada Jeong Tae. Jeong Tae mengakui ia menyukai Yoon Hee lagi. Hanya saja, Jeong Tae masih belum bisa melupakan cinta pertamanya, Ji Hye, yang notabene-nya merupakan sahabat Yoon Hee.

Ini kali pertama aku membaca buku karya FLAZIA. Dan, aku cukup terkesan dengan kemampuan penulis untuk menggambarkan suatu tempat, sangat cocok dengan profesi kedua tokoh utama, arsitek dan desainer.
      Ruang makan ini memakai gaya industrial European vintage. Karena konsepnya industrial, ada beberapa material bangunan yang dibiarkan tanpa finishing. Misalnya saja dinding bata yang dibiarkan tanpa dicat dan juga dinding yang hanya diselimuti acian semen tanpa dicat. Beberapa lukisan sengaja digantungkan sedemikian rupa sehingga karakter ruangan menjadi lebih kuat.
      Satu hal yang membuatku terkesan adalah adanya vertical garden atau semacam green wall di salah satu sisi ruang. Dinding itu ditumbuhi oleh tanaman pakis dan jenis tanaman rambat lainnya. Ada beberapa lampu kecil yang ditempatkan di sana untuk menonjolkan keberadaan tanaman. Kasarnya dinding konsep industrial berhasil disegarkan dengan green wall itu. Manis sekali.
Funiture yang dipilih memenuhi syarat konsep vintage. Ada satu meja panjang dengan enam kursi di satu sisi, enam kursi di sisi yang lain, dan satu kursi di ujung meja sekarang disinggahi oleh Ayah Yun-Hee. Di atap–tepat di atas meja makan, terdapat lampu-lampu gantung dari besi bergaya Eropa kuno. Elegan.
Ide penulis dalam ‘mengawali’ cerita juga sangat unik. Jika penulis lainnya ‘mengawali’ cerita dengan adegan mainstrem, Flazia mengawali cerita dengan suatu tragedi yang dinamakan Sunday Affair. Kedua tokoh yang sama-sama player ‘ketahuan’ berselingkuh oleh pasangan masing-masing. Dari tragedi Sunday Affair itulah kedua tokoh ‘memulai’ sebuah cerita.
Konflik dari cerita ini tidak begitu berat, tentang tokoh utama yang tidak bisa berdamai dengan masa lalu.
Jujur saja, aku sangat terkesan dengan cara penulis menggambarkan keadaan sesuatu, baik itu suasana atau keadaan sebuah ruangan. Sangat detail. Membuat aku bisa lebih ‘berimajinasi’.
Kenapa berjudul insomnia?
Sang tokoh utama, Jeong Tae memiliki penyakit insomnia. Sebagai seorang arsitek, tentu saja Jeong Tae selalu di kejar deadline design bangunan. Pekerjaannya membuat ia terserang insomnia.
Ah, ya. Berbicara tentang cover. Meskipun covernya manis dan unyu, aku tidak ‘terlalu‘ menyukai covernya. Sangat childish sekali. Sudah beberapa kali aku berkunjung ke Gramedia dan hanya sekedar melirik buku ini. Pada kali ke-3 aku berkunjung ke toko buku, baru-lah aku mengambil buku ini dan membaca blurb-nya. Dan… entah kenapa, dengan blurb yang ‘begitu’ menjanjikan jalan cerita yang ditawarkan penulis, aku tertarik pada buku ini.
Overall, aku ‘cukup’ puas dengan cerita yang ditawarkan penulis. Membaca buku ini membuat aku ‘ketagihan’ untuk membaca buku-buku karya Flazia selanjutnya. 🙂

Ratings: 4 of 5 Stars.

12 thoughts on “[Book Review] Insomnia

  1. wah, terima kasih, kak viona, atas reviewnya yg lengkap sekali. Saya terkesan kak viona bisa sepeka itu menilai faktor lain yg bikin jeongtae insomnia (krn mslh kerjaan). Soalnya kbykn pembaca cuma sadar ‘oke, jeongtae insomnia. Uda kebiasaan dia kayaknya’. Hehe. Saya suka saat kakak bilang deskripsinya bagus. Jujur saja, awalnya di bagian itulah yg plg sy khawatirkan, mengingat sy bukan arsitek ataupun desainer. Jd, ulasan kakak membuat saya sangat lega~
    Terima kasih juga uda beli novel ini stlh sblmnya smpet dilirik doang. Hehe. Saya pun mengakui kalo gmbr yunhee di cover mmg kayak anak-anak :3
    Sekali lg terima kasih kak. Salam kenal 🙂

  2. Wah saya salah ngira, kirain ditulis oleh orang Korea sendiri 😀 Aku juga ga ngira novel ini adalah novel ‘dewasa’ karena covernya 😀 Reviewnya lengkap. Alasan kenapa insomnia jadi melepas sedikit rasa penasaran 😀

  3. Wah.setelah membaca sinopsis & review kak viona jd mau beli.dgn cover childish.wah aku suka yg unyu.alasan judul “insomnia”pun terpecahkan.mengemas review singkat & padat & beberapa cuplikan dialog.saya pun berpikir kisah ini ditulis orang luar.ternyata org Indonesia .good book and good review.penasaran banget.semoga cepat kebeli.makasih review nya

  4. setuju, kalo di liat cover’a aku ga akan tertarik buat beli, tapi setelah baca review’a cukup tertarik buat beli buku ini kayanya ceritanya cukup seru dan yeay ada quote kerennya “Jika kau memilih masa lalumu, aku tidak akan pernah menjadi masa depanmu”

  5. Menurutku sampul novelnya terlalu girly. Bukannya tidak bagus, tapi kurang pas dengan judul novelnya. Aku memang sempat meliriknya saat berkunjung ke toko buku, dan belum sempat membaca book blurb-nya, tapi setelah membaca review-nya jadi tahu keseluruhan isi cerita. Walaupun mungkin aku tidak terlalu tertarik, karena sedang menghindari novel yang berbau korea.

  6. “aku tidak ‘terlalu‘ menyukai covernya. Sangat childish sekali.”

    Sama nih kak, aku juga kurang menyukai covernya. Terlalu childish memang. Kukira ini novel Indonesia, eh ternyata Korea (Kurang perhatiin covernya, nih) Ngomong-ngomong soal Korea, akhir-akhir ini saya jarang baca novel dengan latar belakang Korea, ini rekomandasi yang bagus. Tapi satu hal yang tidak saya sukai dengan novel berlatar korea adalah penggunaan tokohnya yang kadang banyak dan memiliki nama yang hampir mirip (Duh jadi curcol nih) 😀

  7. Pertama ngaliat covernya yg ada dipikarnku cuma kata lucu.. Tapi setelah membaca review ceritanya, aku rasa kurang cocok sama covernya hahahaha 😀 Menurutku cover novelnya terlalu girly dan kekanak-kanakan kurang cocok dengan isi novelnya 😀

  8. Karena pada bahas cover buku ini saya sampai melihat ulang dengan teliti.
    Yang ada di pikiran saya juga sama sih dari covernya novel ini disangka novel remaja
    Apalagi tema korea kan sedang digandrungi oleh para remaja, ga salah dong nantinya para remaja pada beli buku ini karena kepincut cover buku ini yang manis 😀

  9. Baru lihat covernya aku langsung senyum karena menarik perhatianku. Walaupun banyak yang bilang ‘childish’ tapi aku suka karena aku memang suka sama yang unyu dan lucu seperti itu.
    Dan setelah baca reviewnya, aku makin tertarik untuk baca novel ini, selain menarik novel ini juga bercerita tentang ‘korea’, aku kan korean holic hehehe..

  10. Pingback: [Update] NARC 2015 | StarKing's Library

  11. Pingback: [Wrap-Up] 100 Days of Asian Reads Challenge | StarKing's Library

Don't Be Quiet Reader, Leave Comment!